Manajemen Disk

share on facebook


Sebuah hard disk secara logical dibagi dalam partisi. Setiap partisi akan diformat secara terpisah. Sistem Operasi seperti MS-DOS dan Windows memberikan nama alfabet Drive pada setiap partisi misalnya dengan C:, D:, E:, dan seterusnya

Partisi terdiri dari tiga tipe Primary Partition, Extended Partition dan Logical Partition.

Primary Partition Partisi primer tidak dapat dibagi menjadi sub-partisi (Logical Partition).
Primary partition dapat diisi dengan informasi boot strap – yang disebut dengan bootable partition, untuk menempatkan file-file booting dari Sistem operasi.
Primary partition dapat dipilih sebagai “Active Partition” (Partisi Aktif). Partisi Aktif merupakan partisi yang menyimpan MBR.
Partisi Disk dalam satu hard disk maksimum dapat dibagi dalam 4 primary Partition..
Contoh:
Partisi 1 = Primary DOS, Partisi 2 = EXT2 UNIX,
Partisi 3 = NTFS, Partisi 2 = EXT2 LINUX

Extended Partition Extended partition dapat dibagi menjadi sub-partition (logical Partition), dan setiap sub-partition tersebut dapat diformat dan kemudian untuk sistem MS-DOS dan Microsoft Windows diberikan nama sesuai alphabet (D:, E:, F: dan seterusnya). Extended partition tidak mendukung bootable partition.

Logical Partition Sub-Partisi dari Extended Partition. Extended Partition tidak dapat digunakan untuk menyimpan data, sebelum dibuat Logical Partition.


Gambar 3-1: Partisi Hard Disk
Beberapa istilah lain dalam Manajemen Disk antara lain adalah:

System partition Partisi yang berisikan file yang dibutuhkan untuk proses BOOTING.
System partition harus terletak di partisi yang aktif (active partition).
Misal:
 Pada Windwos ’98, file yang dibutuhkan untuk booting adalah MSDOS.SYS, CONFIG.SYS, IO.SYS dan file-file booting lain.
 Pada Windwos 2000, file yang dibutuhkan untuk booting adalah NTLDR, NTDETECT.COM, BOOT.INI dan file-file booting lain.

Boot partition

Partisi yang berisikan file-file sistem operasi (system files). Boot Partition dapat ditempatkan pada partisi yang bukan partisi aktif.
System partition dan boot partition tidak perlu harus di drive yang sama.
Misal:
 Pada Windwos ’98, file-file system operasi terletak pada direktori “WINDOWS”.
 Pada Windwos 2000, file-file system operasi terletak pada direktori “WINNT”.

MBR Master Boot Record (MBR) merupakan Sector ke-0 dari Hard Disk yang menyimpan informasi struktur partisi dan file-file booting (Boostrap File).

Pada Saat Proses Booting, BIOS akan membaca konfigurasi BIOS yang disimpan CMOS dan mencari partisi Primer untuk membaca MBR.







File System

File System merupakan file yang menyimpan informasi strukutur partisi hard disk dan metoda penyimpanan data ke dalam hard disk.

Tipe File system yang dikenal pada Sistem Operasi Microsoft Windows antara lain adalah:

FAT-16 (FAT) File Allocation Table (FAT), tipe ini mempunyai karakteristik:
 Tidak memiliki Security untuk file dan folder.
 Mendukung kapasitas partisi hingga 2 GB.
 Tidak mendukung long path file name.
 Digunakan pada dual boot system
Misal: Windows 98 dan Windows 2000.
 Sistem Operasi yang menggunakan tipe file system ini: Windows 98, Windows NT dan Windows 2000.

FAT-32 Tipe ini mempunyai karakteristik:
 Tidak memiliki Security untuk file dan folder.
 Mendukung kapasitas partisi hingga 32 GB.
 Mendukung long path file name.
 Digunakan pada dual boot system
 Sistem Operasi yang menggunakan tipe file system ini: Windows 98 dan Windows 2000.

NTFS NT File System (NTFS), tipe ini mempunyai karakteristik:
 Security untuk file dan folder.
 File encryption.
 Disk Quotas.
 Disk Compressions.
 Mendukung kapasitas partisi hingga 32 GB.
 Mendukung long path file name.
 Sistem Operasi yang menggunakan tipe file system ini: Windows NT dan Windows 2000.

Tabel kapasitas dan ukuran cluster Hard Disk
File System Kapasitas Hard Disk Ukuran Cluster

FAT-16 Kurang dari 128 MB 4 sector per cluster
128 MB hingga 256 MB 8 sector per cluster
256 MB hingga 512 MB 16 sector per cluster
512 MB hingga 1 GB 32 sector per cluster
1 GB hingga 2 GB 64 sector per cluster

FAT-32 512 MB hingga 8 GB 4 sector per cluster
8 GB hingga 16 GB 8 sector per cluster
16 GB hingga 32 GB 16 sector per cluster
Lebih dari 32 GB 32 sector per cluster

NTFS Kurang dari 128 MB 1 sector per cluster
512 MB hingga 1 GB 2 sector per cluster
Lebih dari 1 GB 4 sector per cluster

Baca Juga:
Langganan
Get It

Blog ini terbuka untuk umum

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!