Merakit PC

share on facebook

Tahap-tahap Perakitan PC

1. Memilih Casing.
2. Memasang Processor dan Fan pada mainboard.
3. Menentukan besar tegangan dan Kecepatan Processor.
4. Memasang Memory (RAM).
5. Memasang Mainboard ke Casing.
6. Memasang konektor power Supply ke Mainboard.
7. Memasang konektor kabel Switch “On/Off” dan LED indikator.
8. Memasang Floppy Drive
9. Memasang Hard Disk.
10. Memasang CD-ROM
11. Memasang peripheral lain seperti VGA Card, Sound Card, NIC, Modem.

Tahap 1: Pemilihan Casing

Tipe Casing yang dapat digunakan antara lain:

Tipe Tower (menara) Tipe ini biasanya diletakkan di samping atau di bawah meja, karena ukurannya yang relatif besar, sehingga memenuhi meja. Casing tipe ini biasanya banyak memiliki ruang didalamnya dan banyak memiliki expansion slot (tempat untuk memasang card tambahan).

Tipe Desktop
(Meja) Casing tipe ini memiliki ukuran yang sedikit lebih kecil dibandingkan dengan casing tipe tower. Casing Desktop biasanya diletakkan diatas meja dan memiliki ruang yang lebih kompak.

Unsur utama yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan casing adalah Power Supply. Power Supply yang umum digunakan pada Casing, memiliki keluaran sekitar 350 Watt dengan input tegangan maksimum sebesar 230 Volt. Power Supply jenis ini memiliki 1 (satu) konektor ke Mainboard dan 6 (enam) konektor ke peripheral – termasuk 1 (satu) konektor ke Floppy Drive. Model konektor ke Mainboard yang digunakan adalah Model ATX.
Pada bagian belakang power supply terdapat satu input tegangan dari sumber listrik luar dan satu output tegangan ke monitor serta satu fan (kipas pendingin).

Membuka Casing

Langkah 1:
Buka sekrup pelindung casing dan kumpulkan semua sekrup pada satu tempat agar tidak hilang.

Langkah 2:
Tarik ke belakang pelindung untuk melepaskannya dari casing.

Tahap 2: Pemasangan Processor dan Fan

Tiap tipe processor memiliki tipe socket processor dan tegangan yang berbeda. Oleh karena itu dibutuhkan mainboard yang berbeda-beda untuk tiap tipe processor tersebut. Untuk Processor tipe Intel harus menggunakan mainboard yang mendukung tipe socket jenis ini, begitu juga untuk tipe Processor AMD.

Perbedaan antara PGA dan SPGA terletak pada pola pin yang digunakan. Komputer tipe 486 dan Pentium awal menggunakan socket PGA, sedangkan Pentium terbaru menggunakan SPGA dengan pin yang lebih rapat.

Tipe processor dengan slot 1 dan socket 370

Tabel tipe socket untuk tiap processor
Connector Name Used by CPU Number of Pins
Socket 4 Classic Pentium 60/66 273 pins
21 x 21 PGA Grid

Socket 5 Classic Pentium 320 pins
75/90/100/120
37 x 37 SPGA Grid

Socket 6 Not Used 235 pins
19 x 19 PGA Grid

Socket 7 Pentium MMX, Fast Classic Pentium, AMD K5, AMD K6, Cyrix M 321 pins
37 x 37 SPGA Grid

Super Socket 7 AMD K6-2, AMD K6-III 321 pins
37 x 37 SPGA Grid
Socket 8 Pentium Pro 387 pins
SPGA Grid

Socket 370 atau PGA370 Socket Pentium III FC-PGA, Celeron PPGA, Cyrix III 370 pins
24 x 26 SPGA Grid
Slot 1 atau SC242 Pentium II, Pentium III 242 pins dalam 2 baris
Rectangular Shape
Slot A AMD Athlon 242 pins dalam 2 baris
Rectangular Shape
Slot 2 atau SC330 Pentium II Xeon, Pentium III Xeon 330 pins dalam 2 baris
Rectangular Shape

Tahap 2:Pemasangan Processor dan Fan

Langkah 1:
Buka “handle” pengunci processor pada socket processor

Langkah 2:
Letakkan Processor dengan posisi pin yang sesuai. Umumnya tiap processor mempunyai simbol tertentu untuk menandai posisi pin pada socket. Tekan processor dengan perlahan kemudian kunci kembali “handle”.

Langkah 3:
Pasang Fan (kipas Pendingin) dan sambungkan konektor power supply pada fan ke konektor fan yang terdapat pada Mainboard.


Tahap 3:Penenetuan Besar Tegangan dan Kecepatan
Processor

CPU Voltage Regulator
Untuk mengatur tegangan processor dapat dilakukan melalui jumper CPU Voltage Regulator. Jumper ini umumnya diberi kode JP16 (jumper No.16) dan terletak didekat Socket Processor.

CPU Voltage regulator memiliki dua standar tegangan:

Single Voltage Tegangan CPU yang menggunakan satu sumber tegangan untuk seluruh kerja operasional Internal dan eksternal.
Processor yang menggunakan CPU Voltage Regulator jenis ini antara lain adalah:
Pentium, Cyrix-6x86 dan AMD-K5

Dual Voltage Tegangan CPU yang membutuhkan satu sumber tegangan untuk seluruh kerja operasional eksternal dan satu sumber tegangan lagi untuk seluruh kerja operasional Internal.
Processor yang menggunakan CPU Voltage Regulator jenis ini antara lain adalah:
Pentium MMX, Cyrix-6x86L/M2 dan AMD-K6

Tabel konfigurasi CPU Voltage Regulator
Tipe CPU JP16 CPU Voltage
Core I/O
Single Voltage
INTEL-P54C
Cyrix-6x86
AMD-K5
3.5 Volt 3.5 Volt
Dual Voltage

INTEL-P55C/MMX
Cyrix-6x86L/M2
AMD-K6
2.8 Volt 3.4 Volt

2.9 Volt 3.4 Volt

3.2 Volt 3.4 Volt

Tabel Tegangan Processor
Used by CPU Voltage
Classic Pentium 60/66 5 V

Classic Pentium 75/90/100/120 3.3 V

Pentium MMX, Fast Classic Pentium, AMD K5, AMD K6, Cyrix M 2.5 V hingga 3.3 V

AMD K6-2, AMD K6-III 2.5 V hingga 3.3 V

Pentium Pro 3.3 v

Pentium III FC-PGA, Celeron PPGA, Cyrix III 1.5 V atau 2 V

Pentium II, Pentium III 2.8 V dan 3.3 V

AMD Athlon 1.3 V hingga 2.05 V

Pentium II Xeon, Pentium III Xeon 1.3 V hingga 3.5 V

CPU Clock Speed
Konfigurasi CPU Clock Speed dapat dilakukan melalui Jumper atau DIP Switch Bus Speed dan Faktor Multiplier.

Konfigurasi CPU Clock Speed

Langkah 1:
Tentukan jumper atau DIP Switch untuk Bus Speed dan Faktor Multiplier pada Mainboard.


Langkah 2:
Lakukan konfigurasi Bus Speed dan Faktor Multiplier sesuai dengan Kecepatan Processor yang digunakan.
Sebaiknya tidak dilakukan oveclocking, karena dapat mengakibatkan processor akan cepat panas.

Konfigurasi CPU Voltage Regulator

Langkah 1:
Tentukan jumper atau DIP Switch untuk CPU Voltage Regulator. Umumnya Jumper untuk CPU Voltage Regulator menggunakan jumper No.16 (JP16).

Langkah 2:
Lakukan konfigurasi CPU Voltage Regulator sesuai dengan spesifikasi tegangan Processor yang digunakan. Processor jenis terbaru umumnya menggunakan konfigurasi CPU Voltage Regulator dengan tipe Dual Voltage.


Penting
Sebaiknya gunakan Manual Book dari Mainboard Anda untuk menetukan lokasi Jumper atau DIP (Dual-inline Package) Switch yang berhubungan dengan konfigurasi Processor. Hal ini dilakukan juga untuk menghindari kesalahan pada pemasangan dan konfigurasi Processor pada Mainboard.
Beberapa mainboard yang mengunakan Interface On-board, konfigurasi CPU Voltage Regulator dan CPU Clock Speed tidak diperlukan lagi, karena mainboard dapat melakukan deteksi processor secara otomatis.


Tahap 4: Pemasangan Memory (RAM)

Teknologi Memory (RAM) yang dikenal pada saat ini adalah:

SIMM Single Inline Memory Module (SIMM) merupakan teknologi memory yang memiliki data-bus sebesar 32-bit.
Teknologi SIMM membutuhkan dua keping RAM agar dapat beroperasi, dengan jumlah pin sebanyak 72-pin.
Contoh: EDORAM

DIMM Dual Inline Memory Module (DIMM) teknologi memory yang memiliki data-bus sebesar 64-bit.
Teknologi DIMM hanya membutuhkan satu keping RAM untuk dapat beroperasi, dengan jumlah pin sebanyak 144-pin dan 168-pin.
Contoh: SDRAM, DDRAM

RIMM Rambus Inline Memory Module (RIMM) teknologi memory yang dapat melakukan pengiriman paket data hingga 1.6 GB per detik, namun hanya mendukung data-bus sebesar 16-bit.
Teknologi RIMM hanya membutuhkan satu keping RAM untuk dapat beroperasi, dengan jumlah pin sebanyak 184-pin.
Contoh: RDRAM


Pada Mainboard versi lama, terdapat 4 SIMM socket (Bank) yang dibagi dalam 2 bank, yaitu bank 0 dan bank 1. Setiap bank dapat berisi 2 buah 72-pin SIMM. Kecepatan SIMM berkisar antara 8 MB hingga 64 MB.
Selain SIMM, Mainboard biasanya juga mempunyai DIMM Socket (Bank) dengan 168-pin. Kecepatan DIMM berkisar antara 16 MB hingga 512 MB.

Mainboard versi terbaru hanya mundukung teknologi DIMM dengan model DDRAM atau RDRAM saja. DDRAM merupakan penerus model SDRAM yang paling cepat saat ini (lebih dari 200 MHz).


Peringatan Pada saat menggunakan model RAM tertentu, pastikan bahwa Anda menggunakan RAM dari vendor yang sama. Penggunaan model RAM dari vendor yang berbeda akan memperbesar peluang terjadinya konflik antara kedua RAM dengan vendor berbeda tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kapasitas RAM terpasang yang dibaca sistem, tidak sesuai dengan kapasitas sebenarnya.

Tahap 5:Pemasangan SIMM Module pada Mainboard

Langkah 1:
Letakkan memory dengan posisi 45o terhadap memory bank dan pin berada di bawah. Sisi keping yang menghadap ke atas dan posisi bank yang digunakan (Bank 0 atau Bank 1) tidak terlalu dipermasalahkan dalam pemasangan SIMM Module.

Langkah 2:
Dorong ke atas hingga memory terkunci pada bank.


Tahap6:Pemasangan DIMM Module pada Mainboard
(SDRAM)

Langkah 1:
Buka pengunci keping memory pada Memory bank ke arah luar. Posisi bank (Bank 0 atau Bank 1) tidak menjadi masalah.


Langkah 2:
Letakkan memory di atas bank pada posisi berdiri tegak dengan pin di bagian bawah. Perhatikan kunci posisi 1 dan 2.

Langkah 3:
Tekan memory dari atas, hingga memory terkunci pada ban

Catatan Untuk DIMM Module dengan model DDRAM, hampir sama seperti SDRAM. Perbedaannya bahwa DDRAM dapat dipasang bolak balik.

Untuk pemasangan RIMM Module, sama seperti pemasangan DIMM Module.

Tahap 7: Pemasangan Mainboard ke Casing

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pemasangan mainboard ke casing:
 Tidak terjadi hubungan singkat antara casing dengan mainboard.
Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada komponen mainboard atau dapat menyebabkan casing dialiri arus listrik (setrum).
 Tidak terjadi cacat pada mainboard.akibat goresan alat.
Papan mainboard terdiri dari ribuan bus line, bila terdapat goresan pada mainboard, hal ini akan mengakibatkan terputusnya jalur pengiriman data.

Tahap 8 :Pemasangan Mainboard pada Casing

Langkah 1:
Letakkan mainboard pada posisi yang tepat di dalam casing. Mainboard berada pada posisi yang tepat, jika tiap lubang sekrup pada mainboard memiliki pasangan pada lubang sekrup casing.

Langkah 2:
Perhatikan posisi masing-masing peripheral input-output pada casing.

Langkah 3:
Pasang sekrup pada mainboard. Pada saat pemasangan sekrep pastikan bahwa sekrup menggunakan lapisan pelindung.

Tahap 9:Pemasangan Konektor Power Supply ke
Mainboard

Kabel output (Konektor) power supply dibedakan dengan atas dua tipe:
1. Tipe konektor ke peralatan, seperti floppy, Hard disk dan peralatan lainnya.

Mini Connector digunakan khusus untuk koneksi ke Floppy Drive.

Molex Connector digunakan untuk koneksi ke CD-ROM dan Hard Disk.

Kode warna yang digunakan pada konektor jenis ini adalah.

Pin Warna Sinyal
1 Kuning + 12 Volt
2 Hitam Ground
3 Hitam Ground
4 Merah + 5 Volt


2. Tipe konektor ke MotherBoard
Tipe konektor power supply ke mainboard memiliki dua sistem koneksi yaitu AT System Board dan ATX System Board.

AT Sistem koneksi power supply yang memiliki dua tipe tegangan 5 Volt dan 12 Volt serta menggunakan dua konektor power P8 dan P9. Kode Warna yang digunakan:

P8 P9
Pin Warna Sinyal Pin Warna Sinyal
1 Jingga Power_Good (+5V) 1 Hitam Ground
2 Merah +5V 2 Hitam Ground
3 Kuning +12V 3 Putih -5V
4 Biru -12V 4 Merah +5V
5 Hitam Ground 5 Merah +5V
6 Hitam Ground 6 Merah +5V


ATX

ATX Sistem koneksi power supply yang memiliki tiga tipe tegangan 3.3 Volt, 5 Volt dan 12 Volt serta hanya menggunakan satu konektor power P1. Kode Warna yang digunakan:

Pin Warna Sinyal Pin Warna Sinyal
1 Jingga +3.3V 11 Jingga +3.3V
2 Jingga +3.3V 12 Biru -12V
3 Hitam Ground 13 Hitam Ground
4 Merah +5V 14 Hijau Power ON
5 Hitam Ground 15 Hitam Ground
6 Merah +5V 16 Hitam Ground
7 Hitam Ground 17 Hitam Ground
8 Abu-abu Power_Good (+5V) 18 Putih -5V
9 Ungu Stand-by(+5V) 19 Merah +5V
10 Kuning +12V 20 Merah +5V


Tahap 10:Pemasangan Power Supply pada Mainboard

AT System Board
Langkah 1:
Letakkan posisi kabel warna hitam pada konektor P8 dan P9 pada posisi bertemu di tengah.

Langkah 2:
Pasang kabel konektor P8 dan P9 dengan posisi penjepit konektor P8 dan P9 bertemu dengan penjepit pada konektor Mainboard.


ATX System Board

Langkah 1:
Pasang kabel konektor P1 dengan posisi penjepit konektor P1 bertemu dengan penjepit pada konektor Mainboard.

Tahap 10:Pemasangan kabel Switch “On/Off”
dan LED indicator ke Mainboard


LED indicator berfungsi untuk memberi petunjuk pada penguna apakah peraltan sedang bekerja (LED menyala) atau tidak.
Kabel LED indicator yang terdapat pada power supply adalah:
 Hard Disk Drive (HDD)
 Reset  Power
 Stand By


Kabel lain yang terdapat pada power supply adalah:
 Speaker  Power Switch On/Off

Konektor Speaker Konektor Power Switch ON/OFF


Pemasangan konektor LED Indicator dan
Speaker pada Mainboard

Langkah 1:
Pasang konektor masing-masing LED dan Speaker pada pin-pin yang terdapat pada mainboard. Masing-masing kabel LED pada power supply memiliki label tersendiri yang menunjukkan fungsinya.


Langkah 2:
Pasang konektor pada pin yang sesuai dengan label yang terdapat pada konektor power supply dan mainboard,
misal: HDD (pada konektor)  HDD (pada mainboard)


Pemasangan konektor Power Switch On/Off” pada Mainboard

Langkah 1:
Pasang konektor Power Switch (power supply) pada socket Power Switch (mainboard) dengan posisi penjepit saling bertemu. Socket Power Switch pada mainboard umumnya diberi label +12V.




Tahap 12: Pemasangan Floppy Drive

Pada floppy Drive perlu diperhatikan, pemasangan kabel Data (Data Bus). Untuk Floppy Drive dengan ukuran Disk 3½ ” memiliki konektor yang berbeda dengan ukuran Disk 5¼ “ (Drive A Connector). Pada konektor Drive A terdapat lilitan (Half-Twist) yang terdiri dari Pin 10 hingga 16. Half-Twist berfungsi agar BIOS dapat menandai konektor drive yang digunakan oleh Floppy Drive (A atau B) dengan melakukan Swapping pada pin-pin tersebut. Drive A ditandai dengan Half-Twist tersebut.
Untuk Drive B Connector digunakan untuk koneksi Kabel Data ke peralatan Tape.

Pemasangan Floppy Drive

Langkah 1:
Pasang floppy Drive pada casing.

Langkah 2:
Pasang konektor Mini(Mini Connector) dari Power Supply ke floppy drive.

Langkah 3:
Pasang kabel Data (Data Bus) ke floppy Drive. Perhatikan bahwa Garis merah pada Kabel Data menandakan posisi pin pertama pada floppy Drive. Konektor yang dihubungkan ke floopy drive adalah konektor 3½ “ yang dililit (Half Twist). Pasang Konektor Powe dengan posisi penjepit menghadap ke bawah.

Langkah 4:
Pasang ujung kabel Data (Data Bus) yang lain ke Socket floppy pada mainboard. Perhatikan bahwa Garis merah pada Kabel Data menandakan posisi pin pertama pada socket floppy. Untuk menetukan posisi pin pertama pada socket dapat dilihat melalui label 1 yang terdapat pada mainboard. Atau dapat juga dilakukan dengan mencocokan kunci posisi pada kabel data dengan socket pada mainboard.


Tahap 13: Pemasangan Hard Disk

Tipe Hard Disk yang umum digunakan pada komputer Personal adalah IDE (Integrated Drive Electronics) dengan jumlah konektor kabel data sebesar 40-pin.

Posisi koneksi Hard Disk ke Mainboard antara lain adalah posisi Primary IDE Channel dan Secondary Channel, dengan jumlah Hard Disk yang dapat di dukung sejumlah 4 Hard Disk, yaitu dua hard disk untuk Primary (Master dan Slave), dan dua Hard Disk untuk Secondary (Master dan Slave).


Untuk menetukan posisi Har Disk adalah Master ata Slave dalam satu kabel Data, sangat ditentukan oleh posisi jumper.

Jika pada satu kabel Data terdapat dua hard disk, maka satu hard disk sebagai master dan ditempatkan pada konektor paling ujung dari kabel data, sedangkan hard disk yang lain sebagai slave dan dletakan pada konektor kabel yang lain.

Konfigurasi tersebut tersebut dapat dilakukan melalui Jumper Konfigurasi yang terdapat pada Hard disk.

Jika kedua hard disk pada satu kabel sebagai master, akibatnya kedua hard disk tidak akan terdeteksi.

Tiap vendor Hard disk, memiliki model konfigurasi Jumper Posisi tersendiri. Untuk mengetahui konfigurasi tersebut, dapat dilihat melalui Diagram Jumper yang terdapat pada badan (body) Hard Disk.

Pemasangan Hard Disk

Langkah 1:
Pasang Jumper pada posisi Hard disk yang diinginkan.
Minimal satu Hard disk harus berada pada posisi Master (Primary maupun Secondary).


Langkah 2:
Pasang Hard disk pada casing. Pada saat pemasangan Hard disk pada casing, permukaan PCB pada Hard disk harus berada pada posisi menghadap ke bawah.


Langkah 3:
Pasang kabel data ke Hard Disk. Perhatikan bahwa posisi pin pertama (Garis Merah) berada pada posisi di dekat power supply. Untuk Master, konektor kabel data yang digunakan adalah konektor paling ujung.
Kemudian pasang kabel power supply (molex Connector) dengan posisi kabel kuning dari kabel berada di bagian pinggir luar.


Langkah 4:
Pasang kabel data ke mainboard. Proses pemasangan kabel data ke mainboard, sama seperti pemasangan untuk Floppy Drive.



Tahap 14: Pemasangan CD-ROM

Untuk pemasangan CD-ROM sama dengan proses pemasangan Hard Disk. Hanya untuk CD-ROM, ditambahkan satu koneksi kabel lagi untuk Audio. Koneksi Audio tersebut digunakan jika digunakan Sound Card.
Umunya CD-ROM diletakkan pada posisi Primary Slave, Secondary Master atau Secondary Slave.

Pemasangan CD-ROM

Langkah 1:
Pasang Jumper pada posisi CD-ROM yang diinginkan.


Langkah 2:
Pasang CD-ROM pada casing.

Langkah 3:
Pasang kabel data ke CD-ROM. Perhatikan bahwa posisi pin pertama (Garis Merah) berada pada posisi di dekat power supply. Untuk Master, konektor kabel data yang digunakan adalah konektor paling ujung.
Kemudian pasang kabel power supply (molex Connector) dengan posisi kabel kuning dari kabel berada di bagian pinggir luar.

Langkah 4:
Pasang kabel data ke mainboard. Proses pemasangan kabel data ke mainboard, sama seperti pemasangan untuk Floppy Drive.


Tahap 15: Pemasangan Peripheral lain

Periperhal lain yang dapat dipasang pada Central Processing Unit (CPU) antara lain adalah:
 VGA Card (AGP atau PCI Slot)
 Sound Card (PCI atau ISA Slot)
 Network Interface Card (PCI atau ISA Slot)
 Internal Modem (PCI atau ISA Slot)


Internal Modem (PCI)
Network Interface Card (PCI)



VGA Card (PCI) Sound Card (PCI)


Pemasangan Peripheral pada Expansion Slot

Langkah 1:
Buka penutup Expansion Slot pada Casing

Langkah 2:
Pasang peripheral Card, misal VGA Card dengan tipe slot PCI ke socket PCI pada Mainboard.

Perhatikan Posisi pemasangan terhadap posisi pin pada Interface Card.

Instalasi Monitor

Pada monitor terdapat dua jenis kabel:
 Kabel ke Power Supply
 Kabel ke VGA Card.

konektor VGA pada Monitor


Tahap 16 : Pemasangan Monitor

Langkah 1:
Pasang kabel power monitor ke port power pada casing.



Langkah 2:
Pasang konektor VGA pada monitor ke port VGA Card pada CPU.
e

Tahap 17: Pemasangan Keyboard dan Mouse

Langkah 1:
Pasang konektor keyboard dan mouse ke port pada CPU.

Baca Juga:
Langganan
Get It

Blog ini terbuka untuk umum

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!